Doc Fomatika : Kongres Ke II dan Seminar Nasional Fomatika Jakarta, Februari 2010. |
Menghitung mundur awal sepak terjang mahasiswa
asal Tidore yang kuliah di Jakarta tidaklah mudah. Butuh akurasi waktu dan
tempat guna mengangkat hal tersebut, atau paling tidak memperoleh informasi lebih
jauh kita perlu mendata kampus satu per satu yang ada di Jakarta. Sebagian
besar kita sempat mendengar nama Muhammad Nuku Soleiman. Namun jika berbicara
Tidore lalu dikaitkan dengan sosok yang satu ini, maka kita akan terbatas pada
asal-usul keluarganya. Nuku Soleiman memang berasal dari Tidore, akan tetapi ia
menghabiskan pendidikannya mulai SD hingga perguruan tinggi di Jakarta.
Informasi tentang apa yang Nuku Soleiman lakukan untuk Tidore tidak kita
dapatkan sama sekali. Pengabdian ia curahkan sepenuhnya untuk negara.
Awal yang baik tentang sepak terjang mahasiswa
Tidore di Jakarta dimulai pada tahun 2003, dimana beberapa mahasiswa Tidore
membentuk suatu organisasi paguyuban yang diberi nama Forum Mahasiswa Tidore
Kepulauan (Fomatika). Pembentukan organisasi ini bisa dikatakan tepat karena luasnya
ibukota membutuhkan suatu organisasi yang menjadi wadah perkumpulan mahasiswa
Tidore yang tersebar luas di wilayah Jakarta. Fomatika adalah organisasi
persaudaraan, kekerabatan, dan menjadi pusat perkumpulan ide untuk Tidore. Hal
tersebutlah yang menjadi alasan mengapa Fomatika menjadi awal sepak terjang
mahasiswa Tidore di Jakarta. Kali ini Sintesa akan sedikit mengulas Fomatika,
mulai dari berdirinya hingga saat ini.
Sejarah Singkat
Fomatika Jakarta
Doc Fomatika : Silaturahmi dengan toko Maluku Utara-Jakarta Bapak Zainal Soleman di Asrama Mahasiswa Tidore di Jakarta (juli 2011) |
Doc Fomatika : Aksi penggalangan dana Asrama di depan Kantor Walikota Tidore, April 2010. |
Pengadaan Asrama Mahasiswa Tidore bukan
menjadi satu-satunya program Fomatika pada saat itu. Banyak program lainnya
yang bahkan lebih mengangkat nama Fomatika Jakarta. Misalnya diadakannya
kegiatan Temua Nasional Mahasiswa Tidore se-Indonesia pada tahun 2011. Kegiatan
ini berlangsung sukses dan mendapat apresiasi dari hampir seluruh mahasiswa
Tidore yang tersebar di Indonesia. Kegiatan ini kemudian melahirkan
rekomendasi-rekomendasi berharga yang disodorkan untuk Pemerintah Kota Tidore. Namun
sayangnya tanpa pengawalan ekstra rekomendasi tersebut hanya menjadi bunga
penghias. Kepengurusan Fomatika Jakarta seluruhnya adalah mahasiswa aktif,
pengawalan terhadap rekomendasi hasil Temu Nasional Mahasiswa Tidore tidak
mudah dilakukan oleh mahasiswa yang aktif kuliah di Jakarta atau pulau Jawa
lainnya. Walau tanpa output yang
jelas, tapi kegiatan tersebut telah membingkai sebuah ikatan kekeluargaan yang
luar biasa di antara seluruh mahasiswa Tidore yang tersebar di Indonesia.
Doc Fomatika : Kegiatan Temu Nasional Mahasiswa Tidore Se Indonesia 2011, tampak Putu Wijaya, Rizal Kapita serta mantan ketua Umum Fomatika Ansar M |
Tahun 2013 Fomatika Jakarta melakukan Survei
Opini Publik tentang Kinerja Pelayanan Publik Pemerintah Kota Tidore Kepulauan.
Survei yang berlangsung dari Maret-April 2013 ini kembali melibatkan mahasiswa
Universitas Nuku dan STMIK Kota Tidore Kepulauan. Mahasiswa dari kedua kampus
tersebut sebagai peneliti guna mewawancarai masyarakat yang telah dibagi
menurut rumus metodelogi penelitian. Kegiatan ini berlangsung sukses. “Dari
survei seperti ini kita dapat mengetahui bagaimana pendapat atau opini warga
tentang pelayanan publik di Kota Tidore Kepulauan, dan hasilnya sebagian besar
warga tidak merasa puas sebenarnya,” ujar Ketua Penelitian dan Pengembangan
(Litbang) Fomatika Jakarta 2010-2014 Naufal Umasangadji kepada Sintesa Jum’at
(9/5).
Doc Fomatika : Konfrensi Pers hasil riset opini publik tahun 2013 oleh Ansar, Buchari dan Mustari |
Naufal
menambahkan sebenarnya hasil penelitian telah mereka masukan kembali sebagai
rekomendasi kepada Pemerintah Kota Tidore dan bahkan sebelumnya telah diadakan
konferensi pers tentang hasil penelitian tersebut. “Kami telah mengajukan hasil
tersebut sebagai rekomendasi kepada pemerintah. Banyak warga merasa tidak puas
terhadap pelayanan, kami berharap tentunya ini penting untuk ditindaklanjuti.
Pada saat itu kami juga mengharapkan adanya kinerja pemerintah yang lebih
menitikberatkan pada permasalahan pembangunan sarana dan prasarana di Kota
Tidore Kepulauan,” tambahnya. Naufal yang baru saja meraih gelar S1 Teknik
Arsitektur dari Universitas Muhammadiyah Jakarta ini mengharapkan agar
kedepannya Fomatika Jakarta dapat lebih mebangun kerja sama dengan Pemerintah
Kota Tidore Kepulauan demi pembangunan masyarakat Tidore.
Pendapat Naufal tersebut menjadi harapan untuk
kepengurusan yang baru. Sebagai informasi, pada tanggal 28 April kemarin
Fomatika telah melaksanakan Kongres ketiganya. Kongres tersebut mengangkat
Mustaiyn Rahmat Agung yang merupakan mahasiswa Universitas Negeri Jakarta
sebagai ketua umum terpilih. Masa kepemimpinan Ansar Muhammad berakhir mulus
dan membawa sekian banyak prestasi, tidak hanya bagi individu pengurus tapi
juga bagi Tidore, bangsa dan negara. Semua berharap semoga Fomatika kedepannya
makin berprestasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar